Bait Ketiga
Orang yang paling baik diantara manusia tidak goyah
karena suka ataupun duka dan mantap dalam kedua keadaan sehingga memenuhi
syarat untuk mencapai pembebasan jiwa.
Orang yang mengetahui kebenaran bisa menarik kesimpulan
bahwa apa yang akan musnah dan yang kekal, keduannya ada dan tidak berubah.
Inilah kesimpulan yang akan diterima setelah mempelajari sifat keduanya.
Hendaknya engkau mengetahui bahwa apa yang ada
dalam badan tidak dapat dimusnahkan sebagaimana badan pun tidak musnah,
melainkan dari tanah ia kembali menjadi tanah, dari unsur pembentuknya kembali
kepadanya.
Maka bila badan pun demikian keadaannya, menjadi jelas
bahwa tidak seorang pun dapat membinasakan jiwa yang ada di dalam badan, dan
jiwa sungguh tidak dapat dimusnahkan.
Sebagaimana semua badan yang hidup dan mati, badan
kembali pada asalnya yaitu dunia materi, maka semua jiwa pun demikian, kembali
kepada esensi Ruh yang satu dan sama.
Jiwa yang tidak dapat dimusnahkan, tidak pula dapat
diciptakan dan diukur oleh manusia dan alam, bersifat kekal mendekati kekekalan
Ruh, memiliki tempat badan jasmani sebagai rumah sementara bagi jiwa yang pada
saatnya akan berakhir ketika ajal memisahkan.
Namun perjalanan jiwa tidak berakhir dengan badan yang
kembali kepada tanah. Ia akan melanjutkan lagi perjalanannya dan menerima
apa-apa yang baik atau buruk sebagaimana perbuatannya selama bersama badan
berinteraksi dengan jiwa-jiwa lainnya yang memiliki esensi Ruh yang sama.
Karena itu, dalam kesadaran akan adanya jiwa, jalanilah
hidup dengan mantap dalam keyakinanmu wahai manusia. Bahwa apa-apa yang
diperbuat selama hidup tidak ada yang tersia-sia, segala sesuatu yang diperbuat
bersama badan tercatat dan pasti akan kembali kepada jiwa sebagai penggerak dan
yang menghidupi badan, setelah perpisahannya dengan badan.
Inilah bakal ajaran yang pertama sebagai petunjuk agar
manusia bisa hidup dan menetapi kedamaian serta kebahagiaan selama hidup di
dunia sehingga kehidupan setelah mati tidak lagi membingungkan.
Kehidupan setelah kematian ibarat cermin kehidupan di
dunia. Bukan nyata atau tidaknya namun kemanfaatannya yang jelas bagi yang
hidup. Sebagaimana kita memandang cermin, yang dibalik cermin tidak nyata,
tetapi manfaat cermin adalah nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar