Bait Keempat
Orang yang menganggap bahwa sesama makhluk hidup bisa
saling menyakiti belum mengetahui hakikat penciptaan, sebab Ruh tidak menyakiti
dan tidak dapat disakiti.
Tidak ada kelahiran maupun kematian bagi Ruh pada saat
kapanpun. Dia tidak diciptakan pada masa, baik lampau, sekarang, dan yang akan
datang. Dia tidak dilahirkan, ada untuk selamanya dan bersifat
abadi. Dia tidak terbunuh apabila badan dibunuh dan tidak mati ketika badan
menemui ajalnya.
Bagaimana mungkin orang yang mengetahui bahwa Ruh tidak
dapat dimusnahkan, bersifat kekal, tidak dilahirkan dan tidak pernah berubah
dapat menyakiti seseorang yang adalah dirinya atau menyebabkan seseorang
menyakiti?
Seperti halnya seseorang dalam pakaian baru yang membuang
pakaian lama, begitu pula Ruh memasuki badan-badan jasmani dan menjadi jiwa ketika
berada di dalam badan. Meninggalkan badan-badan lama yang sudah selesai
menjalankan fungsinya sebagai tempat sementara bagi jiwa.
Ruh tidak pernah dapat dipotong menjadi bagian-bagian
oleh alat apapun, tidak terbakar oleh api, terbasahi oleh air, atau bisa
dikeringkan oleh angin.
Ruh yang Esa ini tidak dapat dipatahkan dan tidak dapat
dilarutkan, tidak dapat dibakar ataupun dikeringkan. Ia hidup untuk selamanya,
berada di segalanya, tidak dapat diubah, tidak dapat dipindahkan dan
tetap sama untuk selamanya.
Ruh itu tidak dapat dilihat, disentuh, dan didengar
sehingga Ia tidak dapat dipahami. Mengingat kenyataan itu, hendaknya manusia
jangan menyesal karena hal-hal yang bersifat badani dan materi, serta jangan
pula meninggikannya di atas jiwa, melainkan meletakannya dalam keseimbangan
bersama jiwa, keseimbangan inilah makna dari Yoga.
Kalau pun engkau berpikir bahwa jiwa sebagai turunan dari
Ruh senantiasa dilahirkan dan kemudian mati, engkau masih tidak mempunyai
alasan untuk menyesal karena semua akan kembali dalam bentuk Ruh pada akhirnya.
Karena itu, saksikan oleh kalian semua bahwa neraka tidak
kekal, namun satu masa didalamnya kalian tidak akan tahan. Karena itu berbuat
baiklah dan jangan menjadi sebab jiwamu memasuki neraka yang menyengsarakan.
Orang yang sudah dilahirkan pasti akan meninggal, dan
sesudah kematian, seseorang akan dilahirkan lagi. Karena itu, dalam
melaksanakan tugas kewajibanmu yang tidak dapat dihindari seiring diberikannya hidup
pada badan melalui jiwa, hendaknya engkau jangan menyesal.
Ingatlah, semua ciptaan tidak terwujud pada awalnya,
pertengahan, dan pada waktu dileburkan. Jadi apa yang perlu disesalkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar