Sebuah Essai
MENUJU TANGSEL 2020
Ketika menyatakan pencalonan diri sebagai
Walikota Tangerang Selatan pada Pilkada 2020 banyak yang mempertanyakan
keseriusan saya. Saya memahami kepenasaran dan anggapan bahwa yang saya
sampaikan hanyalah lelucon belaka mengingat profesi saat ini hanyalah seorang
Penulis Buku, bukan Pengusaha sukses dan bukan juga seorang Direktur di sebuah
perusahan besar.
Artikel ini dibuat sebagai jawaban, bahwa saya
serius untuk masuk kedalam kancah perpolitikan di Indonesia dan dalam
kesempatan ini bermaksud menyampaikan sebuah konsep atau rancangan Program
Kerja Unggulan yang akan diusung untuk meraih dukungan dari Anda sekalian
sebagai para Pembaca dimanapun Anda berada.
I
ü Ketuhanan Yang Maha Esa
ü Pasal 29 UUD 1945
Saya seorang muslim, perjalanan hidup telah
membawa saya pada pemahaman Islam yang orang umumnya bisa mengatakan cukup
mendalam. Dalam hal ini siapapun Anda boleh dan dipersilakan untuk berdiskusi
dengan saya mengenai filosofi Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Agama Islam secara
mendalam serta hubungannya dengan penerapan atau aktualisasi Al Quran dalam
pembangunan tata kehidupan masyarakat Madani.
Bukan hanya Islam saja, saya pribadi merasa diberkati
dengan keberuntungan yang besar karena telah melalui masa-masa untuk sedikit
banyak mempelajari ajaran Agama lainnya yang ada di Indonesia, baik Nasrani,
Hindu, maupun Buddha dan Konghucu, serta telah sempat pula mengenal ajaran
Leluhur melalui diskusi langsung kepada beberapa Suku Pemegang Adat Nusantara,
khususnya Sunda dan Jawa.
Dalam hal ini saya menemukan bahwa secara
esensi ajaran Ketuhanan dari masa ke masa adalah sama. Yaitu bagaimana manusia
bisa hidup selaras dan harmonis berhubungan dengan Tuhan dalam lingkup keyakinan dan hubungan dengan sesama manusia dan alam dalam lingkup praktis dan pragmatis.
Anda sekalian yang beragama Nasrani, Hindu,
Buddha, dan Konghucu dipersilakan untuk berdiskusi dengan saya mengenai
aplikasi Ajaran Ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan Kitab Anda
masing-masing. Walaupun ada dalam keragaman, kita akan temukan bahwa secara
hakikat Petunjuk Tuhan yang datang kepada manusia melalui para UtusanNya adalah
sama biarpun menghasilkan tata peribadatan yang berbeda dan penggunaan istilah
serta jalan atau pendekatan untuk sampai kepadaNya yang beragam.
Maka dalam hal ini saya ingin menyampaikan,
bahwasannya jalan menuju Kepemimpinan yang akan saya angkat bertema religius
dan spiritual, sebuah jalan berdasarkan atas Petunjuk Tuhan Yang Maha Esa sejauh yang saya pahami dengan latar
belakang seorang Muslim.
Namun, walaupun Muslim saya tidak menyebut Jalan
Kepemimpinan ini sebagai jalan Islam semata karena pada dasarnya jalan ini ada
dalam ajaran agama dan kepercayaan manapun. Saya lebih nyaman menyebutnya
sebagai Jalan Pancasila sehubungan
dengan inilah dasar negara dan cara pandang bangsa Indonesia yang disepakati
para Bapak Pendiri Bangsa yang telah kita kenali bersama.
Bukan Pancasila yang asal, namun Pancasila yang
sedemikian rupa sehingga bisa dilihat dan diaplikasikan sebagai Petunjuk dari Tuhan. Hal ini karena
dalam Pancasila terdapat kristalisasi dari semua ajaran Agama dan Kepercayaan
di Indonesia. Pancasila mengandung semua inti ajaran luhur yang ada di setiap
tanah di Indonesia dan bahkan di Dunia, sehingga pantaslah apabila kita
menyebutnya sebagai Petunjuk atau Pedoman yang berasal dari Tuhan.
Tuhan kita adalah
Tuhan Yang Maha Esa, Esa berarti hanya satu dan sama. Walaupun setiap agama dan
kepercayaan menyembahNya dengan cara yang berbeda, Dia adalah Esa.
Dalam jalan menuju Kepemimpinan di Tangerang
Selatan, saya mengkampanyekan perlunya
kita belajar saling hormat menghormati atas keyakinan agama dan kepercayaan
yang berbeda itu bukan karena Tuhan yang kita sembah berbeda, melainkan penghormatan
dilakukan karena jalan dan tata peribatan yang dilakukan berbeda berdasarkan
keyakinan masing-masing yang umumnya diwariskan dari orang tua.
Apabila Anda termasuk yang setuju dengan pandangan
saya memaknai hakikat Ketuhanan Yang
Maha Esa seperti di atas, besar kemungkinan Anda berpotensi untuk menjadi
pemilih saya dan bahkan akan sukarela untuk membantu kampanye yang diperlukan.
II
ü Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
ü Persatuan Indonesia
ü Pasal 33 dan 34 UUD 45
UUD 45 adalah Konstitusi Bangsa Indonesia,
setelah merdeka lebih dari 70 tahun rupanya belum ada satu wilayah Kota ataupun
Kabupaten yang berhasil mewujudkan harapan yang dituliskan oleh para Pendiri
Bangsa di pasal 33 dan 34 UUD 45 secara utuh dan menyeluruh.
Program Kerja saya sederhana, dalam 5 tahun
dari tahun 2020 sampai dengan 2025 kita akan mengusahakan penerapan Pasal 33
dan 34 UUD 45 dengan nyata. Wujud keberhasilannya adalah perikehidupan yang
layak bagi seluruh rakyat Tangerang Selatan dalam sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.
Janji kampanyenya adalah: Tidak akan ada pasca kepemimpinan saya, rakyat yang tidak bisa memperoleh
penghidupan atau pencarian nafkah yang layak bagi keluarganya senilai UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) yang
ditetapkan Pemerintah.
Bagi saya, penetapan UMK oleh sebuah
pemerintahan Kota atau Kabupaten berarti Pemerintah yang sedang berjalan
sanggup menjamin nilai tersebut dipenuhi oleh setiap warganya yang telah
menikah. Tahun 2017 ini UMK untuk Kota Tangerang Selatan ditetapkan sebagai Rp 3.295.075,88.
Bagaimana bisa?
Yang pertama adalah dengan penerapan sistem Lumbung Koperasi. Lumbung Koperasi
adalah istilah yang saya sebut untuk Koperasi yang dipimpin oleh seorang
Pejabat Pemerintah atau Pemimpin Warga. Pemimpin Warga yang dimaksud adalah RT,
RW, Lurah, Camat, dan Walikota sebagai Pemimpin tertinggi di Kota atau Bupati
di Kabupaten.
Yang akan dilakukan di setiap Lumbung Koperasi
adalah pengumpulan dana bersama. Lumbung Koperasi akan mulai didirikan di
setiap tatar RT dan RW. Wilayah RW ditetapkan terdiri atas 3 (tiga) RT,
sementara 1 (satu) RT terdiri atas setidaknya 40 (empat puluh) Kepala Keluarga
dan tidak lebih dari 80 (delapan puluh) Kepala Keluarga.
Berarti tiga RW terdiri dari sekurang-kurangnya
120 Kepala Keluarga atau KK. Jumlah ini cukup untuk mulai membuat Lumbung
Koperasi. Yang pertama dan utama untuk dibangun adalah usaha Sembako. Kita akan mulai dengan
penyediaan beras. Setiap KK membeli beras hanya dari Lumbung Koperasi
masing-masing.
Apabila kebutuhan satu KK dalam satu bulan
dirata-ratakan misalnya 30 Kg, maka warga satu RW akan membeli beras
perbulannya 30 kg x 120 KK = 3600 Kg atau 3,6 Ton. Kita akan membeli beras
sama-sama dan sekaligus setiap bulan langsung dari pabrik beras di kota-kota
yang merupakan penghasil beras.
Tentunya harga beras ketika membeli kiloan
dengan tonan akan berbeda. Dengan membeli banyak dan sekaligus kita akan
memperoleh diskon rabat atau diskon kuantitas, katakanlah setidaknya sampai
30%. Ini jelas berarti penghematan bagi warga.
Itu adalah jumlah yang dilakukan oleh level RW,
bagaimana jika pembelian beras dilakukan oleh Lumbung Koperasi setingkat
Kecamatan? Maka kita akan bisa membeli ratusan ton dari kota-kota lain
penghasil beras. Hasilnya, harga beras bisa berkurang bahkan sampai 50% dibandingkan
dengan membeli kiloan di warung beras.
Kita akan melakukan ini untuk setiap Sembako
sehingga terjadilah penurunan harga Sembako di Tangerang Selatan. Bukan hanya
penurunan harga yang menjadi keuntungan atau kebaikan bagi kita, tingkat gizi
akan bisa kita naikan karena setiap keluarga akan sanggup membeli daging ayam,
sapi, domba, kambing, ikan, dan susu dengan harga jauh lebih murah.
PKK setiap wilayah bisa menetapkan rencana belanja
mingguan secara serempak kepada setiap ibu rumah tangga. Dalam daftar belanja
mingguan, menu makan setiap warga bisa ditentukan agar setiap keluarga mendapat
pasokan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian yang baik.
Bayangkan, dengan kekuatan Lumbung Koperasi
sekota Tangerang Selatan apa yang tidak bisa kita kuasai bersama apabila semua
warganya guyub dan mau melakukan gotong royong?
Kita lanjutkan…
Apa target selanjutnya? Bisa apa saja pada
dasarnya. Mari kita lihat Pom Bensin di Tangerang Selatan, ada berapa jumlah
Pom Bensin di setiap Kecamatan? Katakanlah masing-masing ada 10 Pom Bensin. Ayo
kita beli semua Pom Bensin tersebut.
Bagaimana caranya?
Sama seperti kita menguasai perdagangan Sembako
di atas. Setiap KK menabung uang Rp 100 ribu per bulan. Akan terkumpul 12 Milyar dalam setahun apabila satu Kecamatan
terdiri dari 10 ribu KK. Dengan 12 Milyar ini Pemilik setiap Pom Bensin
Pertamina bisa kita minta dengan sukarela atau sedikit terpaksa untuk menjual
kepemilikan kepada Lumbung Koperasi.
12 Milyar digunakan sebagai Uang Muka atau DP
untuk mencicil kepemilikan 10 (sepuluh) Pom Bensin selama 5 tahun ke depan. Di
tahun pertama kita sudah akan mendapatkan keuntungan usaha Pom Bensin,
keuntungan itu diputar untuk mencicil tahun-tahun selanjutnya sehingga setelah
5 tahun masa kepemimpinan Walikota, semua Pom Bensin di Kota Tangerang Selatan sudah
menjadi milik warga, milik rakyat.
Tahun kedua, uang menabung Rp 100 ribu per
bulan bisa kita gunakan untuk menguasai bisnis yang menguasai hajat hidup orang
banyak lainnya seperti telekomunikasi.
Termasuk di dalam bidang telekomunikasi adalah pulsa telepon seluler atau HP, TV
Kabel, dan tentunya Internet. Semua itu bisa kita dapatkan untuk setiap rumah
dengan harga 50% sampai 70% lebih murah daripada biaya yang dikeluarkan saat
ini.
Bayangkan apabila setiap Menara Telekomunikasi
kita beli semuanya, termasuk peralatan teknologi yang ada di atasnya. Kerjasama
kita dengan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi milik negara seperti
Telkomsel akan jadi seperti Pom Bensin di atas.
Sukakah Anda semua warga Tangsel apabila biaya
telekomunikasi turun sampai 70% untuk setiap rumah? Sukakah Anda yang saat ini tidak
memiliki akses pada Internet dan TV Kabel diberikan semua itu untuk Anda
gunakan tidak hanya sekedar sebagai hiburan tetapi untuk menambah wawasan,
pendidikan, dan untuk mencari uang dengannya?
Atas Berkat Rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa
itu semua saya janjikan akan diberikan kepada Anda semua dalam masa
kepemimpinan saya dan bahkan lebih dari itu.
Badan Penelitian terbesar di Indonesia ada di
Serpong, memang itu adalah aset nasional atau negara, tetapi dalam kapasitas
sebagai Walikota dan atas dukungan Anda semua, maka kita akan meminta sebagian
teknologi tinggi yang ada untuk diterapkan di Tangerang Selatan.
Ada sebuah teknologi yang saya sangat tertarik
untuk kita semua bisa gunakan di rumah kita, Tangsel. Dengan teknologi ini kita
bisa melakukan penghematan biaya listrik dalam sebulan sampai setengahnya (50%).
Ya, setengahnya! Teknologi ini masih sangat baru, perlu modal besar untuk
mewujudkannya. Saya bilang, apabila benar terbukti bisa bekerja demikian,
marilah terapkan di sejuta rumah di Tangerang Selatan.
Sekarang mari kita hitung: Sembako,
Telekomunikasi, BBM, dan Listrik sudah ditawarkan penguasaanya kepada Anda
semua sebagai warga Tangsel. Bukan sekedar harganya turun, tetapi pemerataan perekonomian yang akan kita
wujudkan bersama. Dan hal ini hanya mungkin terjadi apabila Anda semua mau
guyub dan melakukan prinsip dasar gotong royong secara nyata dalam
mewujudkannya.
Itulah berkah dari mengamalkan Pancasila sila
ketiga: Persatuan Indonesia.
Anda sudah bersatu
hati untuk semua, oleh karenanya menjadi sebuah kepantasan ketika berkah
Tuhan turun dari langit dan bumi di Tangerang Selatan.
Iwan Fals dalam lagu Manusia Setengah Dewa berkata: “Wahai
Manusia Setengah Dewa turunkan harga sekarang juga”. Saya bukan Manusia
Setengah Dewa, namun apabila konsep di atas bisa menjadi kenyataan maukah Anda
bersyukur kepada Yang Maha Kuasa dengan sesungguh-sungguhnya? Karena
pengetahuan yang saya dapatkan di atas bukanlah karena kepandaian otak saya.
Apa yang saya sampaikan dan bagaimana saya menyatakan diri untuk menjadi
Pemimpin di Kota Tangerang Selatan semata karena karunia kemampuan untuk
memahami Kitab Suci yang saya pahami dalam sebuah ketidaksengajaan.
Seperti dibimbing oleh “kebetulan yang bukan kebetulan” untuk kemudian bisa menuliskan
artikel ini dan menyampaikan kepada Anda para Pembaca dimana pun berada berdasarkan
apa yang saya pahami dari Kitab-kitab Suci yang saya baca dan pelajari dengan
seksama.
Baiklah, ketika Anda sudah menyadari bahwa
dengan kekuatan Lumbung Koperasi kita bisa menguasai berbagai cabang produksi
yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak sebagaimana yang dinyatakan
dalam Pasal 33 UUD 45, maka saya akan sampaikan program selanjutnya. Karena
tanpa program berikut ini tidak akan mungkin yang di atas bisa terwujud.
Program selanjutnya adalah tentang:
III
Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Ini adalah tentang konsep Kepemimpinan yang akan dibangun di Tangerang Selatan. Yaitu mulai dari
Ka RT, Ka RW, Lurah, Camat, sampai Walikota. Sebetulnya kelengkapannya masih ada
dua di atasnya, yaitu Gubernur dan Presiden. Ketika sampai kepada Presiden
genaplah 7 Lapis Kepemimpinan sebagaimana istilah 7 Lapis Langit yang ada di Al
Quran.
Kita akan menuju 7 Lapis Langit itu, namun
marilah sebelum itu kita wujudkan dulu 5 Lapis Langit agar mudah jalan menuju Langit ke Tujuh.
Setiap Kepala RT mestilah dilihat sebagai
seorang Perwira di dalam tatanan
masyarakat. Ka RT adalah lapis ujung tombak yang sangat penting bagi
pembentukan dan kesuksesan lapisan-lapisan di atasnya. Oleh karenanya selain
beban tanggung jawab atau kewajiban yang dipikul oleh setiap Ka RT mestilah ada
hak yang diterimanya.
Penghormatan adalah sesuatu yang pertama bisa
dilakukan warga kepada RT-nya. Selain itu saya menghitung, bahwasannya
pendapatan atau gaji yang pantas diterima seorang Ka RT tidak kurang dari Rp 10
Juta.
Dalam kepemimpinan saya, Ka RT dari sejak
terpilihnya mestilah mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan yang
diselenggarakan di Pusat Pelatihan Kepemimpinan Kota Tangerang Selatan,
materinya terutama tentang Kepemimpinan namun bukan hanya itu. Seorang RT mesti
belajar tentang ekonomi dan akuntansi dasar, perlu memahami ilmu sosiologi,
antropologi, pertanahan, dan bahkan psikologi.
Ka RW bahkan lebih dari itu, pendidikan bagi Ka
RW lebih lama dan materinya lebih tinggi. Apalagi menjadi seorang Lurah dan
Camat. Sesungguhnya amat besar tanggung jawab seorang Pemimpin bagi warga yang
dipimpinnya.
Berapa gaji seorang Ka RW? Tidak kurang dari 20
juta dalam sebulan. Dan berikut ini adalah kisaran gaji para pejabat atau
perwira kita nanti:
Posisi
|
Gaji*
|
RT
|
10
Juta
|
RW
|
20
Juta
|
Lurah
|
30
Juta
|
Camat
|
20
Juta
|
Walikota
|
10
Juta
|
*Belum termasuk Hadiah
yang layak diperoleh sesuai apresiasi masyarakat
Kenapa Gaji Camat dan Walikota malah turun yang
berarti gaji Presiden adalah Rp 0?
Karena Hadiah yang diterima oleh Camat dan
Walikota akan lebih besar dari Lurah. Hadiah? Maksudnya? Mari saya perkenalkan
konsep HADIAH dalam struktur masyarakat sehubungan dengan aktifitas
perekonomian dan kepemimpinan.
Ketika seorang warga datang meminta dibuatkan
surat keterangan kelakuan baik, ada kebiasaan di masyarakat kita untuk
memberikan sesuatu imbalan. Lazimnya saat ini disebut sebagai Pungutan Liar
atau Pungli.
Inilah yang akan kita ubah bersama. Sudut
pandangnya diubah sehingga tidak lagi menjadi Pungli atau Sogokan tetapi menjadi
sesuatu yang diperbolehkan menurut Hukum
Tuhan, bahkan baik untuk dilakukan. Hal ini tentu apabila persyaratan memenuhi kaidah Hukum Tuhan-nya
memang terpenuhi.
Mari kita bayangkan, seorang warga datang meminta
Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Ka RT-nya. Seorang Ka RT perlu mengevaluasi
warga tersebut, apakah betul pantas untuk diberikan suratnya? Apabila memang
pantas, maka berikan haknya yaitu surat tersebut. Maka Surat tersebut di
dalamnya ada tanggung jawab dari Ka RT, bahwa apabila isi surat tidak benar,
yang berarti Ka RT telah keliru memutuskan, boleh jadi perlu mempertanggungjawabkannya
di depan Pengadilan dan menerima konsekuensi hukum yang berat.
Jadi tidak ringan beban menandatangani surat
tersebut. Secara keseluruhan, pengabdian kepada masyarakat atau amanah yang
diemban sebagai Pemimpin tidak ringan. Maka, adalah diperbolehkan bagi warga
yang telah diberikan haknya untuk memberikan uang terimakasih semisal sebungkus
rokok.
Murni adalah tanda terimakasih dan terlarang
seorang Ka RT memintanya. Apabila ada Ka RT dalam kepemimpinan saya terbukti
meminta imbal jasa kepada warga atas apa yang menjadi hak warga, akan saya
copot jabatannya.
Ketika diangkat sebagai Pemimpin, setiap level
Pemimpin akan disumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa dengan Nama Tuhan yang disebut sebagaimana
keyakinan agama dan kepercayaannya masing-masing. Di masa ketika sebuah
pemerintahan menggunakan Hukum Tuhan dengan baik dan benar, maka hanya warga
terbaik yang cerdas, jujur dan amanah yang akan terpilih oleh masyarakat
sehingga kita memiliki keyakinan bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan konsep hadiah. Apabila masih ada
keraguan, jangan pilih jadi Pemimpin!
(Penjelasan lebih detil mengenai ini bisa dibaca di Buku Hikmat Membangkitkan
Pancasila, Artikel ke 5 halaman 172)
Segala perbuatan menyusahkan atau merugikan
warga yang dipimpin akan menjadi pelanggaran terhadap sumpah jabatan tersebut.
Sudah baik apabila hukumannya hanya dicopot jabatan, bahkan inginnya saya potong tangannya apabila mengkondisikan
ingin mendapat materi atau keuntungan dengan cara yang tidak pantas ketika
menunaikan tugas yang menjadi kewajibannya.
Demikian itu adalah contoh di wilayah RT.
Bayangkan di posisi Camat ketika yang akan berterimakasih adalah Pengusaha yang
membutuhkan sebuah perijinan. Misalkan nilai proyeknya adalah 10 Milyar, bagi
saya adalah wajar untuk menerima Hadiah 10 sampai 100 Juta ketika proyeknya
berhasil dan menghasilkan keuntungan dan kemanfaatan bagi warga.
Tapi apabila uang yang disebutkan di atas
dijadikan keharusan yang ditetapkan seorang Camat, itulah sogokan. Demikian
juga apabila ada Pengusaha datang dengan memberikan iming-iming hadiah jumlah
uang tertentu agar menang tender, dan Camat memenangkan peserta tender tersebut
bukan karena penilaian yang benar namun karena iming-iming atau sudah
diberikannya uang sogokan, maka benar-benar akan saya “potong tanggannya” baik
yang menyogok maupun yang disogok akan masuk “neraka”.
Inilah era keterbukaan, silakan menerima Hadiah
tapi harus terbuka. Setiap uang atau Hadiah dalam bentuk apapun harus
dinyatakan secara terbuka dalam bentuk pernyataan tertulis atau dideklarasikan
di Bank sehingga selalu bisa diaudit apakah dapat diterima atau tidak oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
Demikian itulah kenapa gaji Camat dan Walikota
menjadi turun, karena yang diperoleh dari Hadiah akan jauh lebih besar.
Sekarang kita akan masuk ke bagian terakhir,
tentang:
IV
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pasal 31 dan 34 UUD 45
Sistem Lumbung Koperasi akan menggantikan
sistem simpan pinjam Bank. Bank di Tangerang Selatan hanya akan berfungsi
terutama dalam penyimpanan tabungan, segala fasilitas pencatatan rekening, ATM,
dan lain sebagainya. Di Tangerang Selatan kemungkinan besar kita tidak
membutuhkan adanya Bank Swasta, Bank yang akan bertahan adalah Bank milik
Pemerintah saja.
Hal ini karena fungsi Bank Swasta dalam
melakukan fungsi simpan dan pinjam atau perkreditan akan diambil alih oleh
Lumbung Koperasi milik warga. Begini yang akan dilakukan:
Setiap warga atas niat Berzakat bagi umat Islam, mengeluarkan Perpuluhan bagi umat Nasrani, dan mengeluarkan Derma bagi umat Hindu, Budha, dan Konghucu mestilah dengan
kesadaran ruhaninya mengeluarkan uang atau sebagian dari rezeki yang diterima
setidaknya 10% per bulan kepada
Lumbung Koperasi.
Misalnya ada sebuah RT yang penghasilan 40
KK-nya semua adalah UMR. Katakanlah 3 Juta per bulan. Dari situ setiap bulan
akan terkumpul uang di lumbung 3 Juta x 40 KK = 12 Juta. 12 Juta inilah uang warga
yang akan dikelola untuk kemaslahatan warga. Diantaranya digunakan untuk
keperluan Simpan Pinjam tanpa Bunga.
Apa yang bisa dilakukan dengan 12 juta? Katakan
ada seorang anak dari warga yang lulus SMA dan ingin mandiri dalam membiayai
kuliahnya. Dia boleh menghadap Ka RT untuk meminta pinjaman sebagai haknya.
Maka Ka RT akan menganalisa dan menilai anak tersebut. Apabila diantara calon
peminjam lainnya dia adalah anak yang paling berpotensi untuk berhasil, maka
uang tersebut akan jatuh kepadanya.
Anak itu boleh meminjam dengan jaminan ‘harga dirinya’ semata. Yaitu apabila dia
gagal maka akan malu terhadap warga, dan mesti membayar pinjaman dengan bekerja
bakti pada warga semisal menjadi petugas Lumbung Koperasi bagian angkut beras
atau menjadi petugas warga membantu Siskamling.
Tetapi apabila usaha yang dilakukannya berhasil,
maka si anak akan berkemampuan mencicil uang pinjaman kepada Lumbung Koperasi dan
sebagaimana lazimnya semua yang berkemampuan menghasilkan uang mestilah ia
mengeluarkan 10% untuk Lumbung Koperasi.
Anda lihat, tanpa perlu memasang bunga pinjaman
maka uang Lumbung Koperasi akan terus bertambah atas nama saling berbagi kasih sayang yang didasarkan keyakinan kepada Tuhan
bahwa dalam setiap rezeki kita ada hak orang lain yang perlu untuk dibagi atau
dikeluarkan. Dan dengan mengeluarkan sebagian rezeki maka ada jaminan keyakinan
bahwa rezeki yang tersisa menjadi bersih
dan berkah untuk dimanfaatkan. Bukankah ini indah?
Uang Lumbung Koperasi suatu wilayah ketika
berlimpah bisa digunakan untuk subsitusi silang kepada wilayah yang kekurangan.
Uang yang terkumpul bisa diteruskan ke Panti Asuhan yang dibangun oleh
Pemerintah Tangerang Selatan di setiap Kecamatan, dan bisa untuk membantu biaya
Kesehatan dan Pendidikan warga.
Kenapa ditekankan istilah Panti Asuhan yang
dibangun oleh Pemerintah? Karena Pemerintah Tangerang Selatan berjanji akan
bertanggung jawab mengurus setiap anak yang tidak memiliki orang tua. Demi ALLAH yang Maha Pengasih, saya tidak
akan membiarkan ada satu anak pun yang terlantar di wilayah yang saya pimpin.
Selanjutnya adalah tentang Program Kesehatan. Pasangan Calon Pilkada 2020 Tangerang Selatan saya
sedang menyusun sebuah Aplikasi Program Kecerdasan Buatan yang diharapkan bisa
lebih baik dari sistem BPJS saat ini.
Dengan aplikasi ini semua dokter yang ada di
Tangerang Selatan akan terdata dan saling terkoneksi di sebuah website dalam sebuah server khusus. Bukan hanya Dokter tetapi
semua Pasien juga. Jadi setiap warga di Tangerang Selatan akan punya Catatan
Medis di Server ini yang bisa diakses dimanapun dengan ijin akses tertentu
dalam artian ada sistem Kata Kunci atau Password
di dalamnya.
Dengan akses internet yang dimiliki setiap
warga maka akan mudah sekali masuk ke dalam jaringan sistem ini. Langkah
pertamanya adalah Anda bisa mengakses semua informasi tentang kesehatan yang
benar dan akurat. Misalnya ketika Anda sakit kepala, maka Anda cari tahu
bagaimana penanganan sakit kepala yang baik dan benar dari berbagai referensi
yang ada di dalam sistem. Tidak semua penyakit harus datang ke Dokter tentunya.
Namun ketika ada penyakit yang muncul dan agak
berbeda dari kondisi umum, langkah pertamanya adalah Anda bisa menghubungi
Dokter jaga yang ada di dalam sistem. Bisa berkonsultasi dengan mudah dan tidak
bayar. Jangan takut, para Dokter Jaga ini sudah digaji oleh Pemerintah
Tangerang Selatan.
Semua konsultasi baik dalam bentuk tulisan (chatting) maupun telepon secara daring
akan dicatat. Ada sistem yang memungkinkan hasil analisa dan konsultasi dari
dokter yang lebih junior akan diperiksa ulang kebenarannya oleh dokter yang
lebih senior agar dijamin tidak terjadi kesalahan dalam analisa dan memberikan
solusi.
Ketika seorang Dokter Junior kebingungan, maka
dia bisa segera meneruskan kontak pada Dokter yang lebih senior di dalam
sistem. Apabila ternyata harus masuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit, maka Dokter
Jaga di dalam sistem akan memerintahkan Pasien untuk pergi kesana.
Di Puskesmas yang akan buka 24 Jam di setiap
kelurahan, warga yang datang tadi akan diperiksa kondisi fisiknya dan apabila
diperlukan akan segera direkomendasikan masuk Lab. Hasil dari analisa semua
tercatat dan akan ada di Catatan Medis Pasien. Hal ini sangat penting ketika
Dokter yang menangani menyatakan tidak sanggup melayani dan harus merujuk ke
Rumah Sakit atau Dokter yang lebih senior.
Demikian seterusnya. Apabila Dokter dan Rumah
Sakit di Tangerang Selatan tidak sanggup menangani akan diteruskan ke wilayah
yang lain yang bisa memberikan tindakan yang diperlukan. Kesalahan diagnosa
atau keraguan pasien atas diagnosa seorang Dokter bisa dengan cepat
dibandingkan dengan Dokter lainnya. Setiap kesalahan diagnosa akan mengurangi
kredibilitas Dokter yang bersangkutan, dan setiap Dokter yang banyak diminati
akan naik kredibiltasnya.
Lebih lanjut, apabila ada suatu penyakit yang
membutuhkan dukungan dana besar, maka sistem akan menghubungkan dengan warga
lainnya. Warga yang sakit atau kecelakaan dan membutuhkan bantuan uang segera
akan diinformasikan oleh sistem tergantung dari besar biaya yang dibutuhkan.
Apabila biayanya tidak terlalu besar maka
kesempatan untuk berbagi atau donasi akan disebarkan sistem kepada warga satu
RT, apabila lebih besar sistem akan naik terus ke warga se-RW, se-Kelurahan,
se-Kecamatan, dan sampai level tertinggi di Tangerang Selatan yaitu warga
se-Kota.
Bayangkan apabila dana yang dibutuhkan untuk
seorang warga agar tertolong hidupnya mencapai Rp 1 milyar, maka dengan jumlah
KK yang 10 ribu orang, masing-masing warga cukup memberikan donasi Rp 100 ribu.
Tentunya ini bisa dilakukan dengan cepat, lebih cepat dari sistem BPJS saat
ini. Walikota Anda akan memonitor siapa warga yang tidak suka melakukan donasi
dan akan direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan Bela Negara dari
Pemerintah.
Kita semua akan berjuang bersama-sama agar tidak ada satu warga pun yang menderita
sakit baik ringan ataupun parah separah apapun, tidak mendapat pertolongan
ketika membutuhkan.
Selanjutnya mengenai Pendidikan.
Sudah tentu dari SD sampai SMA mestilah benar-benar gratis. Barulah ketika
masuk Perguruan Tinggi kita akan menyusun proyek magang agar setiap anak bisa
dan harus membiayai dirinya sendiri di Perguruan Tinggi. Prinsipnya setelah
berusia 18 tahun di Tangerang Selatan tidak boleh ada anak yang masih
bergantung kepada orang tuanya untuk membiayai hidupnya, demi kebaikan dirinya
sendiri dan orang tuanya serta tatanan masyarakat kita semua.
Sistem pendidikan yang ada akan ditingkatkan
untuk bisa mencapai pendewasaan anak di usia 18 tahun. Budi pekerti dan
kepahaman ilmu baik fisik maupun sosial akan ditingkatkan. Konsep pendidikan
akan dibangun agar anak bisa berpikiran mandiri dan tidak mudah tertipu jebakan
kehidupan.
Anak akan cerdas dalam bidang kehidupan dasar
seperti perihal keagamaan, perekonomian, teknologi, dan bidang kreatifitas
seperti seni dan budaya menjadi hal yang utama. Cerdas agar tidak mudah tertipu
oleh pengusaha serakah maupun pemimpin atau sistem yang memperbodoh.
Mengenai sistem pendidikan ini, terlalu panjang
untuk bisa disampaikan disini. Di lain waktu Insya Allah akan dilanjutkan dalam sebuah artikel tersendiri. Sebagaimana
yang dilakukan dalam bidang kesehatan, dalam bidang pendidikan pun saat ini Pasangan Calon saya sedang menyusun
sistem pendidikan dengan memanfaatkan sistem Kecerdasan Buatan (artificial intelligent).
Kita akan mencetak generasi masa depan yang
berkualitas sangat unggul. Calon Pemimpin dan Pengusaha masa depan sesuai
dengan bidang dan kapabilitas atau minat
dan bakat yang dimiliki setiap anak yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Dengan Kepemimpinan sebagaimana yang
disampaikan di atas, saya mengajak segenap masyarakat Tangerang Selatan untuk
bersatu padu mewujudkan Visi dan Misi Tangerang Selatan sebaik-baiknya. Kita
akan menjadikan slogan CERDAS, MODERN, dan RELIGIUS menjadi nyata.
Kepada Warga Negara di luar Tangerang Selatan
lihatlah yang kami miliki dalam artikel ini dan bantulah untuk mewujudkan
cita-cita kami yang sederhana namun tinggi. Maka lihatlah ini adalah tawaran
kepada setiap Anda untuk berinvestasi di Tangerang Selatan.
Atas pencalonan diri saya, seorang kawan
berkata: “Buatkan KTP Tangerang Selatan”.
Ya demikian adalah pemikiran yang logis, apabila pembangunan kita berhasil bukankah
tinggal di Tangerang Selatan akan lebih menyenangkan dibandingkan wilayah
lainnya? Kita sedang membangun mimpi yang nyata. Barangkali Anda berminat untuk
pindah rumah dari sana kemari? Mari kemari, masih ada waktu 3 tahun sebelum
saya membutuhkan suara Anda untuk memilih.
Mari berhijrah
ke Tangerang Selatan, kita akan berjuang menjadikan rumah kita wilayah yang Madani sebagaimana dulu Rasulullah SAW
membangun Madinah, Nabi Musa AS berhijrah dari Mesir ke Jerusalem, dan Isa Al
Masih menegakkan kembali Jerusalem. Mudah-mudahan ketika banyak orang baik dan
berilmu datang kemari semakin mudah usaha membangun Tangerang Selatan, dan
kalau berbondong-bondong ada massa pindah kemari, harga tanahnya dipastikan
naik semakin tinggi.
Semua karena dan dimulai dari mimpi,
mudah-mudahan impian saya bukan mimpi yang konyol.
P E N U T U P
Saya adalah seorang Penulis, untuk mengenal
lebih dalam siapa saya bisa membaca buku-buku yang telah saya tulis.
Buku
Pertama adalah The Constant Happiness
bisa dibaca di:
Buku Kedua adalah Hikmat Membangkitkan
Pancasila, bisa dibaca di:
Atau Anda bisa datang ke rumah kami di:
Puri Bintaro Residence
1, Blok D No 25, Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan.
Tidak seperti calon Walikota atau Bupati pada
umumnya, saya bukan orang yang punya modal banyak, hidup kami sederhana dan
biasa-biasa saja. Karenanya ketika ada yang bertanya darimana modalnya? Saya
menjawab: “Setiap 1000 orang mau
mendukung saya dengan sungguh-sungguh ada dana kampanye sebesar Rp 250 Juta
yang masuk.” “Wah, dari Pengusaha
ya?” “Bukan, dari jualan buku.”
Buku Hikmat yang alamat blognya ada di atas,
walaupun semua disimpan di blog dan ada versi PDF yang bisa diunduh gratis, ada
versi cetak yang dijual dengan harga Rp
250 ribu.
Setiap yang membeli ada kesempatan balik modal
ketika turut menjualkan Buku Hikmat karena untuk perantara pertama ada
pembagian keuntungan Rp 80 ribu, perantara kedua Rp 40 ribu, perantara ketiga
20 ribu dan seterusnya dengan total 5 tingkat.
Dengan begitu setiap yang membantu saya dalam
berkampanye dengan menjadi relawan atau tim sukses ada kemungkinan mendapatkan
uang yang lumayan disini. Dengan menjual 10 buku dan pembeli buku mau terus
menjual lagi 10 buku akan mendapat uang Rp 4,8 Juta. Dan kalau saja setiap
orang yang di bawahnya mau dan berhasil menjual masing-masing 10 buku, maka
uang yang diterima dari modal Rp 250 ribu totalnya adalah Rp 24,8 Juta dari menjual 10 Buku saja! Dan bahkan sebetulnya masih
bisa lebih…
Buku Hikmat adalah usaha saya menyampaikan Hikmah dari Kitab Suci. Isinya adalah
Syair yang memiliki makna-makna simbolis, makna simbolisnya dibuat serupa
dengan apa yang ada terutama dalam Al Quran, Alkitab, dan Bhagawad Gita.
Dengannya boleh dibahasakan bahwa apa yang saya
tulis di atas tentang usaha membangun Tangerang Selatan bukan berasal dari
kepandaian dan olah pikir saya semata, banyak yang berpartisipasi disini,
orang-orang spesial yang perjalanan hidupnya adalah anugrah dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Hanyalah saya seorang anak manusia yang
menemukan jejak langkah dan petilasan sujudnya para Utusan Tuhan Yang Mulia
sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci.
Terakhir, seharusnya Anda mulai bertanya-tanya,
“Siapa saya?”
“Pastinya saya bukan Penyair
Gila yang diabadikan di QS 37:36.”
“Nama
saya Aryandi
Yogaswara, mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang Selatan tahun 2020,
Anda boleh panggil saya Arya, mohon
dukungan tulusnya semata karena mengharap Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.”
*****
Aryandi Yogaswara, lahir di Bandung 1 Mei 1980 atau 15 Jumadil
Akhir 1400 H. Besar di kota Cianjur dan kuliah di Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung, dalam buku-buku dan tulisannya menggunakan nama pena Arya nama panggilan yang diperoleh dalam sebuah mimpi.
Berikut ini
riwayat pengalaman bekerja selepas lulus kuliah:
2001-2002 CV Agroteknik Abadi – Lampung sebagai Kepala Produksi
2001-2002 CV Agroteknik Abadi – Lampung sebagai Kepala Produksi
2002-2004 PT Sarandi Karya Nugraha – Sukabumi, Jabar sebagai Kepala
Proyek Ambulan
2005-2006 PT Arisma Data Setia – Jakarta, sebagai Sales Engineering
2007 Bekerja sendiri sebagai pembicara seminar
motivasi ke sekolah-sekolah di Cianjur
dan Sukabumi
2007-2011 PT Trimedia Persada - Jakarta, sebagai Direktur
Penjualan.
2012-2014 Autodesk Inc. - Jakarta, sebagai Maufacturing Sales
Manager
2015-2016 Integraph Corp. - Jakarta sebagai Sector Director untuk area Industri Maritim di wilayah
Indonesia
2016-sekarang Bekerja sendiri sebagai Penulis dan Pembicara
Buku The
Constant Happiness ditulis tahun 2015 ketika masih bekerja di
Intergraph sebuah perusahaan Amerika yang memungkinkan penulis melakukan
perjalanan ke NASA di Huntsville, Alabama, USA. Pada akhirnya di awal 2016
penulis memutuskan untuk berhenti bekerja dari Intergraph dan memulai
perjalanan sebagai seorang penulis dan pembicara.
Semangatnya
untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih berbahagia karena Rahmat
dari Allah Yang Maha Kuasa.
Pada tahun
2017 menyelesaikan penulisan buku Hikmat
Membangkitkan Pancasila. Buku yang ditujukan untuk kebangkitan besar bangsa
Indonesia menjadi bangsa Mercusuar Dunia dengan terpilihnnya 700an Pemimpin
Indonesia yang jujur, adil, amanah, dan cerdas, serta memiliki
Hikmat/Kebijaksanaan sebagai anugrah dari Yang Maha Kuasa sehingga pantas
menjadi perwakilan dari segenap rakyat Indonesia di tahun 2019.
***
AJAKAN UNTUK BERPARTISIPASI
DAN BERKONTRIBUSI
Skema berikut ini dibuat agar Kita bisa
mendapat dana kampanye tanpa harus meminta bantuan kepada “Pengusaha Besar”
yang biasanya memberikan bantuan karena ingin mendapatkan proyek dengan cara
yang tidak pantas dari Pemerintah yang kemudian Terpilih.
A. Partisipator
Adalah menjadi tim Sukses atau Sukarelawan
aktif. Untuk menjadi Sukarelawan Anda harus terlebih dulu bertemu dengan Arya.
Kemudian ada kode etik yang harus diikuti dan Anda berjanji untuk memenuhi
sebaik-baiknya.
Setelah resmi menjadi “Sukarelawan Arya” Anda akan
mendapat sebuah Kartu Tanda Pengenal dengan Nomor ID yang unik, serta
seperangkat kartu nama dan keanggotaan dalam LSM Sukarelawan Arya.
Tugas pertama adalah aktif meneruskan artikel
ini kepada siapapun dan dimanapun baik yang Anda kenal maupun sebelumnya tidak
dikenal (door to door).
Ketika ada warga yang bersimpati dan
berkehendak untuk mendukung Kampanye ini, barangkali ada warga yang memiliki
keluangan rezeki sehingga mau memberikan donasi materi. Dalam setiap donasi
yang diberikan Anda berhak mendapat Ongkos
Operasional dengan skema sebagai berikut:
Level
|
Keterangan
|
Ongkos Operasional
|
A
|
Arya
|
20 %
|
B
|
Kontributor
|
20 %
|
C
|
Adalah
yang memperkenalkan D kepada Arya
|
10 %
|
D
|
Adalah
yang memperkenalkan E kepada Arya
|
20 %
|
E
|
Adalah
yang menyampaikan artikel kepada warga langsung
|
30 %
|
Partisipator yang cocok untuk melakukan kerja
ini akan didominasi oleh para anak muda, mereka yang memiliki keluangan waktu
dan semangat perubahan yang besar. Selain menjalankan idealisme sebagaimana
yang disampaikan Arya, menjadi partisipator membuka jalan untuk meraih rezeki
dari Yang Maha Kuasa.
Bayangkan apabila dalam sehari bisa menyebarkan
100 artikel, itu berarti dalam sebulan 2000an artikel. Apabila setengahnya
menyumbang Rp 5 ribu, potensi terkumpul dana adalah 5 Juta. Potensi uang
operasional yang diperoleh level E adalah 1,5
Juta, level D yang didukung 10 orang level E adalah 10 Juta, dan C yang didukung 10 orang level D adalah 50 Juta.
Skema di atas adalah seperti perhitungan MLM (Multi Level Marketing), dalam bentul Lembaga Swadaya Masyarakat, menjadi Sukarelawan Arya memungkinkan Anda untuk
mendapat penghasilan yang lumayan besar. Calon Walikota Anda ingin menjamin bahkan
dengan menjadi Sukarelawan hidup Anda menjadi lebih baik, apalagi setelah Arya
menjadi Pemimpin. Dengan ini semoga Anda semua bertambah keyakinan bahwa ketika
Arya benar menjadi Walikota akan terjadi keajaiban
di Tangerang Selatan karena turunnya Rahmat
dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
B. Kontributor
Adalah para Tim Ahli di Belakang Layar. Mereka
yang dinilai berjasa besar dalam jalan meraih kemenangan Tangerang Selatan
2020.
Mereka yang memiliki kemampuan misalnya dalam
bidang Akademis sehingga bisa memberikan sumbangsih tulisan seperti essai untuk
mendukung Program Unggulan yang dikeluarkan oleh Arya, tim yang menguasai
kemampuan dalam bidang teknologi dan informasi, para Penasehat yang memiliki
Hikmat dan Kebijaksanaan, dan lain sebagainya.
C.
Donatur
Adalah mereka yang setelah membaca
artikel-artikel yang disampaikan tergerak hatinya untuk memberikan sumbangsih
materi atau donasi sebagai doa yang nyata dan harapan untuk Tangerang Selatan
yang lebih baik di 2020.
Berapapun yang diberikan tidak masalah, barangkali
Rp 2000 untuk sekedar mengganti uang fotokopi, atau Rp 5000 karena kasihan
kepada sukarelawan yang memberikan artikel, atau Rp 10.000 karena bersimpati
dengan perjuangan perubahan, dan mungkin juga Rp 20.000 saking semangatnya, dan
seterusnya.
Apabila berkenan untuk dituliskan nama, maka
nama Anda akan terdaftar di daftar Para Donator. Daftar ini akan disimpan di
blog http://bukuhikmat.blogspot.co.id di bagian Menuju Walikota Tangsel
2020 sebagaimana daftar semua Sukarelawan
Arya berikut No ID-nya bisa ditemukan
disitu untuk mengecek keabsahan Kartu
Tanda Pengenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar