Selasa, 14 Maret 2017

1:11 Penyesalan



1:11 Penyesalan

Pada hari itu
semua yang berdosa tertunduk lesu
tidak berdaya dan menyesali

Seandainya dulu mengikuti ajakan berbuat baik
dan saling tolong menolong kepada sesama manusia
karena Tuhannya,
meninggalkan perbuatan yang sia-sia dan perbuatan yang menyakiti.

Apa-apa yang dulu mereka bangga-banggakan
dan siapa-siapa yang dulu mereka perturutkan dalam kebodohan,
ternyata tidak bermanfaat sedikitpun.

Hartanya, kemasyurannya, anak-anak dan istri-istrinya, kepandaiannya,
setiap yang telah dikejarnya dengan bersusah payah,
dan apa yang dibuat oleh kedua tangannya
ternyata tidak memberinya manfaat.

Tidaklah berhala-berhala
yang dipuja dan dibanggakan itu
dapat memberi pertolongan atas kesusahan biar sedikitpun.


___

Penjelasan:

Pada kehidupan setiap manusia, akan ada suatu hari ketika 'masa bayar' tiba.

Akhirat dalam artian kehidupan setelah kematian adalah masa bayar terakhir, ketika semua yang belum terbayarkan akan tuntas diselesaikan. Sementara selama hidup di dunia masa bayar terjadi dalam rentang kehidupan yang berbeda-beda bagi setiap manusia.

Ketika seseorang kena PHK, itulah masa bayar. Belum tentu buruk, barangkali dia akan menerima masa bayar yang baik. Seseorang yang dalam bekerja baik pekerjaannya, menguasai pekerjaannya dan membantu banyak rekan kerjanya sehingga apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dipenuhi dengan lebih baik dari yang diharapkan perusahaan akan baik-baik saja ketika kena PHK.

Dia akan cepat mendapat pekerjaan baru, atau dia bisa mulai berusaha sendiri. Yang karena kemampuan kerjanya baik, maka dalam berwirausaha pun kemungkinan berhasilnya tinggi.

Jadilah PHK sebagai kebaikan bagi dirinya.

Akan tetapi bagi karyawan pemalas, PHK adalah masa bayar yang tidak mengenakan, dia kehilangan sumber mata pencaharian dan sulit untuk mendapat pekerjaan baru.
Jatuhlah hidupnya dalam kesusahan, inilah masa bayar yang membuat manusia tertunduk lesu dalam penyesalan.

Masa bayar akan terjadi dalam bentuk bagaimanapun, tidak selalu dalam kesulitan ekonomi, tetapi bentuknya adalah kesusahan yang dirasakan menyayat hati dan menyengsarakan kalbu.

Ketika masa bayar yang menyakitkan terjadi maka manusia jadi tersadar, bahwa ia telah lupa kepada Tuhan. Lupa untuk mengikuti ajaran kebaikan dan kebenaran, lupa bahwa setiap perbuatan buruk pasti akan kembali kepadanya meminta pembayaran.

Karenanya selama ini dalam bait di atas, disebut "dia telah lalai dengan menyembah berhala-berhala dalam kehidupan."

Berhala-berhala dalam kehidupan diantaranya yang disebutkan di atas adalah:



"Hartanya, kemasyurannya, anak-anak dan istri-istrinya, kepandaiannya,
setiap yang telah dikejarnya dengan bersusah payah,
dan apa yang dibuat oleh kedua tangannya
ternyata tidak memberinya manfaat."


Semua itu yang diduga akan memberikan kebahagiaan ternyata tidak bermanfaat sedikit pun apabila diperoleh dengan cara yang tidak baik dan benar. Ternyata ketika banyak melakukan perbuatan buruk dan masa bayar tiba, anak dan istri tidak bisa memberikan pertolongan, tidak juga dengan kepandaiannya yang dulu dibanggakannya

Selalu ada titik celah dalam kehidupan manusia untuk datangnya masa bayar, karenanya mari lebih mawas diri dalam menyikapi kehidupan. Jangan berbuat curang kepada sesama, jangan berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, dan jangan mencari rezeki dari jalan yang buruk. Semua itu adalah 'kredit' suatu hari setiap kredit akan ada penagih atau debt collector yang datang.

Sebaliknya, semua perbuatan baik ibarat tabungan, itulah 'debit' yang suatu ketika tanpa diduga-duga masa bayar kebaikan akan datang dalam wujud keberuntungan yang besar yang akan disyukuri dengan amat sangat.


Atas setiap 'utang' dalam kehidupan,
debt collector atau penagih utang pasti datang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar