Rabu, 15 Maret 2017

Jilid Belakang Buku



BUKU HIKMAT ditulis dengan segala ketidaksengajaan, sebuah keyakinan dan pengharapan kepada Yang Maha Kuasa tentang jalan kebahagiaan jiwa.

Sebuah jalan untuk meraih kedamaian dan ketenangan dalam mengarungi bahtera kehidupan yang naik dan turun menghadapi segala tantangan, permasalahan, dan kebingungan yang dihadapi selama hidup.

Syair Hikmah yang ada di dalam buku ini terdiri dari 13 Syair dengan jumlah Bait 430. Apabila 430 ini dijumlahkan dengan jumlah ayat Al Quran yang 6236 ayat akan menjadi 6666 sebagai simbol dari 4 proses kehidupan, yaitu: Pertama dari tanah atau tiada, kedua berada di dalam kandungan, ketiga terlahir sebagai manusia sampai ajal tiba, dan keempat proses terakhir menjalani kehidupan yaitu akhirat atau setelah kematian.


Gaya bahasa yang digunakan mengikuti gaya bahasa terjemahan Al Quran bahasa Indonesia, dibuat demikian agar menghasilkan kesan unik dan mendalam tentang hikmat dan kebijaksanaan yang ada di dalamnya, berasal dari pemahaman penulis terhadap Al Quran, Alkitab, Bhagawad Gita, dan Sutta yang dikristalisasi menjadi Pancasila terutama dalam konteks kekinian.

Tujuan penulisan adalah kebangkitan besar bangsa Indonesia yang mampu melahirkan era peradaban baru di dunia. Terinspirasi oleh penulisan Kitab Injil dalam Perjanjian Baru yang berisi intisari dari Kitab Taurat dalam Perjanjian Lama di Alkitab, sebagai Petunjuk Tuhan yang digunakan untuk membangkitkan kesadaran umat manusia di kerajaan Romawi pada masanya sehingga menghasilkan era kebudayaan dan peradaban baru setelahnya di Eropa yang berpengaruh pada dunia hingga saat ini.

Hal ini sebagaimana Al Quran ketika diturunkan di Jazirah Arab yang “jahiliyah” tiba-tiba menjadi sebuah imperium bangsa yang besar dan berpengaruh kepada tatanan masyarakat dunia saat itu dan hingga kini.

Hipotesa penulis, dengan menuliskan intisari dari apa yang dipahami dalam Al Quran maka tulisan Hikmah bisa digunakan untuk membangkitkan ruh kesadaran bangsa Indonesia dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan cara pandang hidup bangsa Indonesia sehingga menghasilkan sebuah kebudayaan yang mendasari lahirnya peradaban baru bagi dunia yang sering diistilahkan dengan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar