Selasa, 14 Maret 2017

12:15 Terbukanya Perkamen



12:15 Terbukanya Perkamen

Kemudian ada sebuah gulungan perkamen
yang terkunci oleh 7 segel,
setiap manusia yang mengetahui bertanya dalam hatinya:
Siapakah yang layak membuka segel
dari segala kitab bagi manusia itu?

Suara itu berkata:
Segel waktu, terbuka pada masing-masing masanya.

Ternyata di masa ini belum ada seorang pun yang sanggup membuka,
baik yang di langit, maupun di yang bumi, dan yang di daratan,
maupun di lautan, tidak di puncak gunung,
dan di lembah lembah.

Padahal dalam segel itu ada petunjuk yang besar,
keselamatan,
dan ketenangan bagi umat manusia.

Maka di dalam dada manusia-manusia merasa nelangsa
dan susah yang teramat,
karena berharap terlepasnya segel itu.

Kata salah seorang:
Jangan susah hati kita, masanya sudah genap.

Tiba-tiba di langit di atas Singgasana terjadilah sesuatu.

Singa yang buas dan ganas itu
menundukan dirinya
kepada Sapi Betina,
kemudian Sapi itu mengandung,
dan lahirlah seekor Anak Sapi
dengan cara yang sangat aneh.

Anak Sapi mendekati wujud seperti manusia,
bersatu dengannya dan mewujud menjadi Anak Manusia yang sempurna,
kemudian masuk kedalam dada
dalam bentuk petunjuk kepemimpinan.

Burung itu menundukan dirinya
dan membawaku terbang ke atas,
bersama seluruh bangsaku
di atas segala bangsa yang menghormatinya,
dan dibawalah ke tengah Singgasana
dimana perkamen diletakan.

Dari situ segel yang pertama dibuka,
keluarlah seekor kuda yang berwarna putih.
Bergerak maju dan mampu menaklukan semua
dengan hanya membawa satu senjata yang sederhana,
karena bersamanya kalimat-kalimat dari Tuhannya

Segel yang kedua dibuka,
keluarlah seekor kuda berwarna merah.
Yang berkuasa dengan cara menumpahkan darah.

Segel yang ketiga dibuka,
keluar kuda yang berwarna hitam,
seekor kuda pedati dari seorang pedagang.
Yang menjual kepada manusia,
satu liter beras untuk bekerja sehari,
atau panggullah kayu bakar,
buatlah roda,
dan terima upahnya.

Segel keempat dibuka,
kuda yang kelelahan dan berwarna pucat.
Menyertainya tanda alam yang murka kepada manusia
dan perdagangan yang dikuasakan kepada mereka yang berkulit pucat.

Segel kelima dibuka,
keluarlah arwah-arwah yang penasaran,
mereka yang gugur dalam perang,
yang mati kelaparan karena tidak dibantu sesamanya,
dan yang terhimpit hidupnya dalam kesusahan
karena kejahatan manusia terhadap sesamanya.

Serunya:
Wahai Tuhan kami yang Maha Kuasa,
kapankah Keadilan dan Pembalasanmu menjadi nyata
bagi yang hidup,
sedangkan kami semua telah mati,
sementara keturunan kami dan mereka masih ada?

JawabNya: Telah dibalaskan
dan akan segera dibalaskan bagi yang masih hidup.

Segel keenam terbuka,
datanglah pertanda gempa yang besar diantara manusia
disertai ombang yang menggunung tinggi
dan langit bergulung-gulung,
gunung-gunung yang memuntahkan laharnya,
dan gedung-gedung tinggi yang hendak dirobohkan,
serta yang jahat yang hendak dibinasakan.

Setelah itu hampir selesailah sudah semua.

Segel ketujuh dibuka,
diturunkanNya kembali tabut yang hilang
yang berisi ketenangan dan semua penggenapannya,
yaitu lautan yang terbelah dua.

Ada jalan diantaranya sebagai petunjuk Tuhan
untuk dilalui umat manusia
agar diberikan kedamaian dan ketenangan

Singgasana Tuhan dimuliakan di atas bumi
sampai masa yang ditetapkanNya.

Maha suci Tuhanmu,
dan segala kehendak serta ketetapan
yang ada di dalam KitabNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar